Smart 15: Diseminasi Pemanfaatan Rumah Belajar Pada Pengelola dan Anggota Komunitas EGK Sumba Barat

 

Foto Saat Diseminasi Pada Komunitas English Goes Kampung 
di Kampung Prai Ijing Desa Tebara Kab. Sumba Barat


Salam Rumah Belajar.

Sahabat Rumah Belajar, hari ini Minggu, 30 Oktober 2022 saya kembali melakukan diseminasi terkait dengan Rumah Belajar dan pemanfaatannya dalam pembelajaran kepada pengelola komunitas English Goes Kampung dan anggota komunitasnya. Kebetulan pengelola English Goes Kampung (EGK) Sumba Barat adalah teman akrab saya dan kami pernah bersama - sama terlibat dalam proyek Beasiswa Australia Tahun 2021. 

Miss Jervin Herewila, S.Pd, beliau adalah pengelola Komunitas EGK Sumba Barat. Saya biasa memanggilnya Kak Jervin. Walaupun secara usia saya lebih tua dari Kak Jervin. Awal saya mengetahui komunitas EGK adalah saat saya bersama - sama dengan Kak Jervin mengikuti salah satu sesi pembelajaran di Kampung Prai Ijing - Desa Tebara Kab. Sumba Barat pada bulan Agustus yang lalu. 

Saya merasa sangat terkesan dengan keaktifan anak - anak di Kampung Prai Ijing saat belajar Bahasa Inggris dengan Kak Jervin. Anak - anak dari berbagai kelompok umur berbaur dan belajar bersama tanpa malu - malu. Kak Jervin sebagai pengelola komunitas "membaca" peluang yang ada di Kampung Prai Ijing. Peluang tersebut adalah dengan ditetapkannya Prai Ijing sebagai destinasi wisata favorit yang kerap dikunjungi oleh para turis baik domestik maupun asing. 

Dengan adanya peluang dan tantangan tersebut, maka Kak Jervin mencoba menjembatani kebutuhan para pengunjung situs Kampung Prai Ijing tentang budaya dan kearifan lokal sekaligus menghubungkan anak - anak di kampung tersebut dengan para turis melalui belajar Bahasa Inggris. 

Ketika saya membuka portal Rumah Belajar, saya menemukan banyak konten Bahasa Inggris yang menarik di fitur Sumber Belajar, jadi saya berkeinginan untuk membantu Kak Jervin dan anak - anak yang menjadi anggota EGK Sumba Barat terkait dengan pengembangan pengetahuan mereka. 

Sore tadi, saya bersepakat dengan Kak Jervin untuk bertemu dengan anak - anak di Kampung Prai Ijing. Kemudian saya pun diajak masuk ke kampung dan sebelumnya kami minta izin kepada salah satu warga untuk melakukan aktivitas di bagian dalam kampung. Hal ini perlu kami lakukan, selain untuk menghormati tuan rumah, kebetulan saat sekarang ini warga Kampung Prai Ijing sedang dalam masa "Wula Podu" yang artinya bulan mati, sehingga kami dilarang berisik dan membuat keributan di dalam kampung. 

Setelah mendapatkan spot yang bagus untuk melakukan diseminasi, saya pun segera menyampaikan terkait dengan Rumah Belajar dan pemanfaatannya dalam pembelajaran. Saya menemukan banyak hal menarik selama berinteraksi dengan anak - anak anggota EGK Sumba Barat khususnya yang ada di Kampung Prai Ijing, yaitu: masih ada anak yang belum mengerti Bahasa Indonesia (anak tersebut kira - kira berumur 5 tahun) dan mereka tidak ada yang memiliki HP (sekalipun ada anak yang sudah SMP dan SMA) sehingga dalam penjelasannnya saya dibantu oleh Kak Jervin dan beberapa orang tua yang memberi komando dari jarak jauh pada anak - anaknya. 




Kak Jervin melengkapi penjelasan saya dengan memberikan ilustrasi tentang Rumah Belajar seperti bangunan rumah yang di dalamnya ada beberapa kamar yaitu kamar utama dan kamar pendukung. Hal ini sangat menarik karena dapat membuat anak - anak lebih paham. 

Point Smart 15 bagi saya dalam kegiatan ini adalah: Think Globally and Act Locally. Maknanya kita dapat berpikir seluas dunia namun tidak melupakan budaya sendiri. 

Berikut ini adalah Vlog Smart 15: 



Theresia Sri Rahayu

Sahabat Rumah Belajar NTT 2022

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022 #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK #PembatikNTT2022 #SRBNTT2022

Belum ada Komentar untuk "Smart 15: Diseminasi Pemanfaatan Rumah Belajar Pada Pengelola dan Anggota Komunitas EGK Sumba Barat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel