Smart 9: Diseminasi Pemanfaatan Rumah Belajar Pada Pengelola dan Anggota Komunitas EGK Sumba Tengah

 

Flyer Kegiatan Smart 9


Salam Rumah Belajar

Halo Sahabat Rumah Belajar. Salam Sumpah Pemuda!! 

Ya, pada hari ini, Jumat, 28 Oktober 2022, Bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Ada satu quote yang menarik dari Bung Karno terkait momen Sumpah Pemuda yang saya bagikan di media sosial saya, yaitu:

Berikan daku 1000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan daku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia 

Dengan membaca quote itu saya sebagai seorang pemuda merasa berkewajiban untuk menyingsingkan lengan baju dan mencoba bergerak untuk mendiseminasikan terkait pemanfaatan Rumah Belajar. Lalu gagasan ini saya tindak lanjuti dengan menghubungi Kak Yati, seorang guru SMPN 4 Waibakul sekaligus sebagai pengelola komunitas English Goes Kampung (EGK) Sumba Tengah. 

Alasan saya menghubungi Kak Yati adalah karena saya ingin melakukan diseminasi ini dengan dua pola pendekatan yaitu pola pendekatan sekolah dengan sasaran kepala sekolah dan guru serta tenaga kependidikan dan yang kedua adalah pola pendekatan komunitas dengan sasarannya adalah pengelola komunitas dan anggota komunitas. 

Seperti yang pernah saya lakukan sebelumnya yaitu berkolaborasi bersama Komunitas Guru Penggerak Sumba Tengah dan Komunitas KKG Online Sumba Tengah, maka untuk kegiatan diseminasi edisi spesial peringatan Sumpah Pemuda ini, saya berkolaborasi dengan Komunitas English Goes Kampung Sumba Tengah. Dan tajuk kegiatan diseminasi ini adalah Sahabat Rumah Belajar Menyapa. 

Harapan saya adalah ketika saya mendiseminasikan terkait pemanfaatan Rumah Belajar pada pengelola komunitas dan anggota komunitas ini, mereka dapat mengetahui Rumah Belajar sebagai portal pembelajaran yang dapat diakses di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Sehingga hal ini dapat mendukung kegiatan pembelajaran yang selama ini dijalankan di komunitas. 

Selain itu melalui kegiatan diseminasi pada pengelola komunitas diharapkan bahwa keberadaan Rumah Belajar juga dapat semakin eksis karena akan ada karya - karya yang juga dapat dihasilkan oleh anggota komunitas dan memperkaya konten yang ada di dalam Rumah Belajar, terutama untuk konten peta budaya. 

Di sela - sela kegiatan diseminasi pada komunitas EGK, saya mengamati keaktifan dan antusiasme anggota komunitas yang merupakan siswa SD dan SMP yang ada di sekitar Desa Umbu Riri Kec. Katiku Tana. Mereka tanpa ragu dan malu - malu belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan fasilitas ruang kosong seadanya di kompleks Kantor Desa Umbu Riri. 

Sebenarnya jika dilihat kondisi tempat saat itu kurang representatif untuk digunakan sebagai tempat belajar. Namun, justru berangkat dari segala keterbatasan inilah maka terbentuk komunitas EGK Sumba Tengah yang saat ini penyelenggaraannya didukung oleh Komunitas EGK pusat di Sumba Barat. Saya merasa terharu saat mendengar cerita awal pembentukan EGK Sumba Tengah. Khususnya karena ternyata Kak Yati sendiri sebagai pengelola pada awalnya hanya bermodal tekad dan keinginan untuk membantu anak - anak belajar Bahasa Inggris. 


Semangat Kak Yati dan juga anggota komunitas EGK Sumba Tengah memang patut diacungi jempol. Di saat banyak pemuda lain yang menghabiskan waktu dengan hal - hal yang kurang bermanfaat, namun Kak Yati secara sukarela meluangkan waktu dua kali seminggu untuk membersamai anak - anak ini belajar. Saya juga salut kepada anak - anak karena di saat anak - anak lain hanya bermain, namun mereka rela berjalan kaki beberapa kilometer hanya untuk mendapatkan ilmu. 

Hal menarik terjadi ketika saya menunjukkan salah satu fitur Rumah Belajar yaitu edugame. Anak - anak terlihat sangat ingin mencobanya. Namun, karena hujan cukup deras akhirnya berpengaruh pada jaringan sehingga sulit untuk membuka edugame saat itu. 

Di akhir penyampaian, saya pun terus memotivasi Kak Yati dan anak - anak untuk memanfaatkan Rumah Belajar sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris. Baik saat belajar di rumah maupun saat belajar di komunitas seperti ini. Anak - anak pun terlihat sangat senang apalagi ketika saya membagikan stiker Rumah Belajar yang dapat mereka tempel di mana saja. 

Point Smart 9 bagi saya dalam kegiatan ini adalah: Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan seperti yang dilakukan oleh Kak Yati dalam membentuk dan mengelola komunitas, demikian juga dengan anak - anak hebat yang tergerak untuk berjalan kaki beberapa kilometer untuk belajar Bahasa Inggris. 


Berikut ini adalah Vlog Smart 9: 



Theresia Sri Rahayu

Sahabat Rumah Belajar NTT 2022

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022 #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK #PembatikNTT2022 #SRBNTT2022

Belum ada Komentar untuk "Smart 9: Diseminasi Pemanfaatan Rumah Belajar Pada Pengelola dan Anggota Komunitas EGK Sumba Tengah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel